Ada banyak istilah dan konsep penting dalam Alkitab,
seperti iman, pengharapan, kasih, sukacita, kasih karunia, damai,
menyenangkan Tuhan, dll yang bisa kita baca dalam Alkitab kita, tapi
seringkali hal ini hanya menjadi konsep yang kabur bagi sebagian besar
orang.
Pelajaran berikut ini dibuat untuk menyediakan pengertian Alkitab
yang kental akan apa itu menyenangkan Tuhan seperti yang ditemukan
dalam Firman Tuhan. Sepanjang waktu mengijinkan kita akan menyediakan
pelajaran mengenai istilah penting itu, terutama dari Perjanjian Baru.
(1) Menyenangkan Tuhan seharusnya menjadi ambisi utama dihati setiap orang percaya. Salah satu motivenya adalah Bema.
2 Korintus 5:9-10, Sebab itu juga kami berusaha, baik
kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami
berkenan kepada-Nya. Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan
Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya,
sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.
1 Tesalonika 4:1 Akhirnya, saudara-saudara, kami minta
dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami
bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang
telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih
bersungguh-sungguh lagi.
(2) Menyenangkan Tuhan tidak hanya menjadi tujuan
utama setiap orang percaya, tapi sesuatu yang harus kita tonjolkan,
tidak untuk diterima tapi karena kita mengasihi Tuhan dan karena upah
dimasa depan.
Ibrani 13:21, kiranya memperlengkapi kamu dengan segala
yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita
apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan
sampai selama-lamanya!.
(3) Kemampuan menyenangkan Tuhan merupakan hasil karyaNya didalam hidup kita sebagai Gembala Agung.
Efesus 5:8-10, Memang dahulu kamu adalah kegelapan,
tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah
sebagai anak-anak terang, karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan
keadilan dan kebenaran, dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.
1 Tesalonika 4:1, …Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah …
(4) Menyenangkan Tuhan meliputi menemukan dan
melakukan apa yang menyenangkan Tuhan melalui hidup sesuai dengan
FirmanNya. Menyenangkan Tuhan artinya melakukan kehendakNya.
1 Tesalonika 2:4, Sebaliknya, karena Allah telah
menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena
itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk
menyukakan Allah yang menguji hati kita.
Galatia 1:10, adakah kucari kesukaan manusia atau
kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku
masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba
Kristus.
(5) Menyenangkan Tuhan dimulai dalam hati atau dari dalam diri seseorang.
Kolose 1:9-10, Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya,
kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu
menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui
kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya
serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam
segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar
tentang Allah;
Kolose 3:22-24, Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di
dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk
menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan
Tuhan. Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu
seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari
Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah.
Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.
(6) Menyenangkan Tuhan lebih dari manusia seharusnya menjadi motive pelayanan, pernikahan, dan setiap hal yang kita lakukan.
Berusaha menyenangkan manusia untuk alasan yang egois menghancurkan
kemampuan kita untuk mengikuti Tuhan, berdiri untuk kebenaran atau
prinsip, mengasihi orang lain dengan tidak egois, dan kemudian berfungsi
sebagai pelayan Tuhan.
1 Tesalonika 2:15, Bahkan orang-orang Yahudi itu telah
membunuh Tuhan Yesus dan para nabi dan telah menganiaya kami. Apa yang
berkenan kepada Allah tidak mereka pedulikan dan semua manusia mereka
musuhi.
(7) Saat kita gagal menyenangkan Tuhan, kita jadi
bersikap bermusuhan atau setidaknya menjadi tidak berguna bagi Tuhan
dan manusia.
Satu-satunya cara memenuhi kebutuhan manusia adalah
dengan menyenangkan Tuhan melalui meletakan rencanaNya ditempat pertama
(perhatikan carry over dalam Roma 14:17-18).
- Roma 8:8, “Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.”
- Roma 14:17-18, Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.
- Tolong perhatikan, 1 Tesalonika 4:1 dan 4:5 harusnya saling dihubungkan. Saat manusia tidak mengenal Tuhan, mereka diatur oleh kedagingan mereka tanpa kepedulian mau menyenangkan Tuhan.
- 1 Tesalonika 4:1, 5, Akhirnya, saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi..… 5 bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah;
(8) Mereka yang ada dalam daging dan yang tidak
kenal Tuhan (belum percaya), atau mereka yang berjalan dalam daging
(orang percaya daging) tidak mampu menyenangkan Tuhan.
Roh yang
memenuhi orang percaya merupakan satu-satunya cara kita bisa memiliki
kemampuan rohani untuk menyenangkan Tuhan. Inilah orang-orang yang
menunjukan buah Roh.
- 1 Korintus 3:3-4, Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi? Karena jika yang seorang berkata: Aku dari golongan Paulus, dan yang lain berkata: Aku dari golongan Apolos, bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?
- Roma 15:1-6. Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya. Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis: Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku. Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus.
- 1 Korintus 10:33, Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat.
(9) Menyenangkan Tuhan artinya belajar hidup untuk orang lain dan tidak hanya menyenangkan diri sendiri.
Orang yang menyenangkan Tuhan bukan orang yang menyenangkan manusia
juga diri sendiri. Satu-satunya waktu dimana kita menyenangkan manusia
adalah saat kita berusaha menolong mereka dengan meletakan kebutuhan
mereka diatas kita untuk meneguhkan iman atau keselamatan mereka. Ini
bisa jadi tidak menyenangkan mereka melalui kasih yang keras.
Galatia 5:17, Sebab keinginan daging berlawanan dengan
keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan
daging--karena keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak
melakukan apa yang kamu kehendaki Akan tetapi jikalau kamu memberi
dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.
(10) Natur berdosa atau kedagingan terus
mengancam kita dalam menyenangkan Tuhan dan dalam pelayanan kepada orang
lain karena keegoisannya, tapi dipenuhi Roh merupakan cara dimana kita
mampu menyenangkan Dia.
Kolose 1:9-10, Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya,
kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu
menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui
kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya
serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam
segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar
tentang Allah;
Roma 14:17-18, Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal
makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita
oleh Roh Kudus. 18 Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini,
ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.
(11) Menyenangkan Tuhan itu menyentuh setiap
kegiatan, wilayah, dan aspek hidup orang percaya. Tujuan menyenangkan
Tuhan seharusnya tidak ada pembatasan atau dipisah-pisahkan.
Kolose 3:22-24, Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di
dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk
menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan
Tuhan. Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu
seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari
Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah.
Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.
(12) Menyenangkan Tuhan menyentuh dunia kerja.
Ini menggambarkan prinsip sebelumnya. Setiap orang percaya memiliki
tanggung jawab untuk meninggikan Kristus dalam pekerjaannya sebagai
orang yang menyenangkan Tuhan, sebagai orang yang melakukan pekerjaannya
seperti untuk Tuhan bukan untuk manusia. Dengan melakukan itu, kita
menyenangkan majikan kita dan Tuhan dimuliakan.
(13) Bergantung pada upah yang akan didapat bisa terus menjadi sumber motivasi kita.
2 Timothy 2:4, Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya (praagmateia), supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.
Lukas 19:13, Ia memanggil sepuluh orang hambanya dan
memberikan sepuluh mina kepada mereka, katanya: Pakailah ini untuk
berdagang (pragmateuomai) sampai aku datang kembali”
1 Korintus 7:25-35,
25 Sekarang tentang para gadis. Untuk mereka aku tidak mendapat perintah
dari Tuhan. Tetapi aku memberikan pendapatku sebagai seorang yang dapat
dipercayai karena rahmat yang diterimanya dari Allah. 26 Aku
berpendapat, bahwa, mengingat waktu darurat sekarang, adalah baik bagi
manusia untuk tetap dalam keadaannya. 27 Adakah engkau terikat pada
seorang perempuan? Janganlah engkau mengusahakan perceraian! Adakah
engkau tidak terikat pada seorang perempuan? Janganlah engkau mencari
seorang! 28 Tetapi, kalau engkau kawin, engkau tidak berdosa. Dan kalau
seorang gadis kawin, ia tidak berbuat dosa. Tetapi orang-orang yang
demikian akan ditimpa kesusahan badani dan aku mau menghindarkan kamu
dari kesusahan itu. 29 Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu:
waktu telah singkat! Karena itu dalam waktu yang masih sisa ini
orang-orang yang beristeri harus berlaku seolah-olah mereka tidak
beristeri; 30 dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis;
dan orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan
orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka
beli; 31 pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi
seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang
kita kenal sekarang akan berlalu. 32 Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa
kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada
perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya. 33 Orang yang
beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia
dapat menyenangkan isterinya, 34 dan dengan demikian perhatiannya
terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis
memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa
mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya
pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya. 35
Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk
menghalang-halangi kamu dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya
kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa
gangguan.
2 Korintus 5:9, Sebab itu juga kami berusaha, baik kami
diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami
berkenan kepada-Nya.
(14) Kita diperingatkan mengenai keterlibatan
yang bisa menghalangi kemampuan kita menyenangkan Tuhan dalam melakukan
usahaNya sebagai pelayanNya dan pelayan anugrahNya.
Ini terutama
dimasa sulit. Tidak menikah memberikan waktu lebih banyak untuk
menyenangkan Tuhan, tapi ini bisa terjadi jika diberikan anugrah untuk
tidak menikah. Perhatikan, Paulus tidak mengatakan kalau tidak menikah
itu lebih baik, itu baik karena kemampuannya menyenangkan Tuhan dan
karena kesulitan saat itu.
Filipi 1:10, sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus;
1 Korintus 7:7-8 dan 26, Namun demikian alangkah
baiknya, kalau semua orang seperti aku; tetapi setiap orang menerima
dari Allah karunianya yang khas, yang seorang karunia ini, yang lain
karunia itu. Tetapi kepada orang-orang yang tidak kawin dan kepada
janda-janda aku anjurkan, supaya baiklah mereka tinggal dalam keadaan
seperti aku. … 26 Aku berpendapat, bahwa, mengingat waktu darurat
sekarang, adalah baik bagi manusia untuk tetap dalam keadaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.