Sabtu, 28 Februari 2015

Ketekunan

Ibrani 10:36
"Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu."

Pendahuluan :
Tekun, artinya rajin, keras hati[1]; dan bersungguh-sungguh:
Bertekun, berkeras hati dan sungguh-sungguh (bekerja, belajar, berusaha, dsb): tetap berpegang teguh pada (adat, prinsip iman. dsb):
Ketekunan, berarti perihal tekun; kekerasan dan kesungguhan (bekerja); keasyikan: Catatan : pengertian tentang keras hati berbeda dengan keras kepala[2].

1. Bertekun Di dalam Integritas,

Apa yang kita percaya dan sedang kita harapkan dari TUHAN pada hari ini? Promosi kerja? Kesembuhan? Sebuah hubungan yang baik? TUHAN telah berjanji semuanya ini untuk kita yang selalu hidup dalam firman-Nya, sebab hati-Nya untuk kita hidup selalu di dalam berkat dan damai.  Saat kita melakukan kehendak TUHAN dengan menuruti firman-Nya dan ajaran-Nya, maka kita telah membuka pintu rahmat-Nya untuk segala janji-janji-Nya terpenuhi dalam hidup kita.

1 Timotius 4:10-16, _ Ketekunan Timotius_

Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.
Beritakanlah dan ajarkanlah semuanya itu.
Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar.
Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua.
Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang.
Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

Timotius adalah seorang hamba Tuhan yang penuh Integritas[3], selain usianya masih muda. Ia dikenal juga karena ketekunannya untuk setia melayani Tuhan. Ketekunan inilah yang dipuji Paulus, karena meskipun ia masih muda, namun ia memiliki semangat yang kuat untuk melayani Tuhan. Timotius menjaga hubungannya dengan Tuhan dengan tetap rajin berdoa dan membaca firman Tuhan. Rasul Paulus membekali Timotius dengan nasehat-nasehat dan juga pengalaman dalam pemberitaan Injil.

Bertekun, sebagai seorang Pelayan Kristus seperti Timotius ini diharuskan dapat mengatasi segala sesuatu yang berpotensi untuk menyulitkan, mencemarkan, menghalangi, bahkan menggagalkan pelayanan yang dilakukannya.
Untuk itu, ketekunan menjadi kata kunci yang harus Timotius cermati dan perhatikan.
  • Ia tidak boleh membiarkan umurnya menjadi perintang bagi dirinya atau batu sandungan bagi orang lain. Oleh sebab itu, ia perlu menjadi teladan dalam perkataan, tingkah laku, kasih, dan kesuciannya (ayat 12).
  • Timotius juga diminta untuk tetap bertekun dalam pembacaan dan pengajaran nas-nas Kitab Suci di antara jemaatnya (ayat 13),
  • Timotius juga diingatkan untuk tidak lalai dalam mempergunakan karunia yang Tuhan berikan padanya (ayat 14),
  • dan harus dengan sungguh-sungguh membiarkan hidupnya dikuasai oleh hal-hal yang baik tersebut, sehingga kemajuannya nyata bagi orang-orang di sekitarnya (ayat 15).
  • Timotius juga harus mengawasi dirinya sendiri dan ajarannya (ayat 16). Kesemuanya itu harus dilakukannya dalam ketekunan (ayat 16).
Singkatnya, Timotius harus memperhatikan semua aspek di dalam kehidupannya.
Akibat yang ditimbulkan dari semua ini adalah "engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau" (ayat 16).
Melalui karya pelayanan Timotius dan melalui ketekunan Timotius di dalam melakukan hal-hal di atas tadi, Allah bekerja untuk menyelamatkan orang-orang yang mendengarkannya, dan juga diri Timotius sendiri.
Sebagai pelayan Tuhan, Timotius harus dengan sungguh-sungguh memperhatikan hidupnya, mengusahakan hal-hal yang sempurna bagi Allah dalam ketekunan. Semua ini bertujuan tidak hanya agar orang tidak menganggap rendah diri Timotius karena umurnya, tetapi terutama demi terlaksananya panggilan Allah bagi Timotius (lihat ayat 14).


2.  Bertekun Di dalam Pengharapan,

Kita mungkin telah melakukan apa yang benar hari – hari ini, dan janganlah berputus asa! Ketekunan kita akan membawa kita kepada janji-janjiNya.

Baca : Yakobus 5:11 bandingkan Roma 5:5
"Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan."

Ketekunan di dalam pengharapan berarti bahwa kita berfokus dan percaya dengan apa yang TUHAN katakan tentang keadaan / situasi kita.


3. Berbuah di dalam Ketekunan

Setiap tempaan dan pembentukan terhadap besi akan meningkatkan nilai jualnya. Lebih banyak di tempa, di pukul, di bakar, maka nilainya makin tinggi.
Demikian juga kita, makin banyak pembentukan, tempaan dan ujian, maka karakter yang ada dalam diri kita semakin terbentuk. Kita tidak perlu menjalani hidup ini dengan tergesa-gesa, nikmatilah proses-Nya dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang.

Yakobus 1:2 – 3
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.

Selama apa yang kita kerjakan adalah sesuatu yang Allah ingin kita kerjakan, dan kita mengijinkan-NYA terlibat didalamnya, maka kita akan mencapai lebih dari yang kita harapkan.

1 Korintus 2:9, Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."

Implikasi :
Jika kekhawatiran mengenai kurangnya kemampuan didalam ketekunan, membuat kita membatasi apa yang akan kita kerjakan, maka sebetulnya kita telah membatasi apa yang mungkin kita capai!!
Matius 6:27, "Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?"
Lukas 18:27, Kata Yesus: "Apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah."

Melayani Tuhan bukan hanya berarti menyisihkan sebagian waktu yang dikhususkan untuk Tuhan, tetapi, seperti yang pernah diajarkan rasul Paulus, mempersembahkan seluruh tubuh atau hidup kita (Roma 12:1). Ketekunan kita sangat diperlukan di dalam mewujudkan semua hal tadi kehidupan kita sebagai pelayan-pelayan-Nya. Jadi ... Apa yang kita capai tergantung dari apa yang kita percayai.


[1]Keras Hati, tidak lekas putus asa; tidak akan berhenti bekerja sebelum yang dicita-citakan tercapai
[2] Keras kepala,  tidak mau menurut nasihat orang; tegar tengkuk; kepala batu;
[3] Integritas, mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yg utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yg memancarkan kewibawaan; kejujuran;

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.