Ibrani 10:36
"Sebab
kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu
memperoleh apa yang dijanjikan itu."
Pendahuluan
:
Tekun, artinya rajin, keras hati[1]; dan bersungguh-sungguh: Bertekun, berkeras hati dan sungguh-sungguh (bekerja, belajar, berusaha, dsb): tetap berpegang teguh pada (adat, prinsip iman. dsb):
Ketekunan, berarti perihal tekun; kekerasan dan kesungguhan (bekerja); keasyikan: Catatan : pengertian tentang keras hati berbeda dengan keras kepala[2].
1. Bertekun
Di dalam Integritas,
Apa
yang kita percaya dan sedang kita harapkan dari TUHAN pada hari ini? Promosi
kerja? Kesembuhan? Sebuah hubungan yang baik? TUHAN telah berjanji semuanya ini
untuk kita yang selalu hidup dalam firman-Nya, sebab hati-Nya untuk kita hidup
selalu di dalam berkat dan damai. Saat kita melakukan kehendak TUHAN
dengan menuruti firman-Nya dan ajaran-Nya, maka kita telah membuka pintu
rahmat-Nya untuk segala janji-janji-Nya terpenuhi dalam hidup kita.
1 Timotius 4:10-16, _ Ketekunan Timotius_
Itulah
sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita
kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang
percaya.
Beritakanlah
dan ajarkanlah semuanya itu.
Jangan
seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi
orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu,
dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
Sementara
itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam
membangun dan dalam mengajar.
Jangan
lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan
kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua.
Perhatikanlah
semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang.
Awasilah
dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena
dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang
mendengar engkau.
Timotius
adalah seorang hamba Tuhan yang penuh Integritas[3], selain usianya masih muda. Ia dikenal
juga karena ketekunannya untuk setia melayani Tuhan. Ketekunan inilah yang
dipuji Paulus, karena meskipun ia masih muda, namun ia memiliki semangat yang
kuat untuk melayani Tuhan. Timotius menjaga hubungannya dengan Tuhan dengan
tetap rajin berdoa dan membaca firman Tuhan. Rasul Paulus membekali Timotius
dengan nasehat-nasehat dan juga pengalaman dalam pemberitaan Injil.
Bertekun, sebagai seorang Pelayan Kristus seperti Timotius ini
diharuskan dapat mengatasi segala sesuatu yang berpotensi untuk menyulitkan,
mencemarkan, menghalangi, bahkan menggagalkan pelayanan yang dilakukannya.
Untuk
itu, ketekunan menjadi kata kunci yang harus Timotius cermati dan perhatikan.
- Ia tidak boleh membiarkan umurnya menjadi perintang bagi dirinya atau batu sandungan bagi orang lain. Oleh sebab itu, ia perlu menjadi teladan dalam perkataan, tingkah laku, kasih, dan kesuciannya (ayat 12).
- Timotius juga diminta untuk tetap bertekun dalam pembacaan dan pengajaran nas-nas Kitab Suci di antara jemaatnya (ayat 13),
- Timotius juga diingatkan untuk tidak lalai dalam mempergunakan karunia yang Tuhan berikan padanya (ayat 14),
- dan harus dengan sungguh-sungguh membiarkan hidupnya dikuasai oleh hal-hal yang baik tersebut, sehingga kemajuannya nyata bagi orang-orang di sekitarnya (ayat 15).
- Timotius juga harus mengawasi dirinya sendiri dan ajarannya (ayat 16). Kesemuanya itu harus dilakukannya dalam ketekunan (ayat 16).
Singkatnya,
Timotius harus memperhatikan semua aspek di dalam kehidupannya.
Akibat
yang ditimbulkan dari semua ini adalah "engkau akan menyelamatkan dirimu
dan semua orang yang mendengar engkau" (ayat 16).
Melalui
karya pelayanan Timotius dan melalui ketekunan Timotius di dalam melakukan
hal-hal di atas tadi, Allah bekerja untuk menyelamatkan orang-orang yang
mendengarkannya, dan juga diri Timotius sendiri.
Sebagai
pelayan Tuhan, Timotius harus dengan sungguh-sungguh memperhatikan hidupnya,
mengusahakan hal-hal yang sempurna bagi Allah dalam ketekunan. Semua ini
bertujuan tidak hanya agar orang tidak menganggap rendah diri Timotius karena
umurnya, tetapi terutama demi terlaksananya panggilan Allah bagi Timotius
(lihat ayat 14).
2. Bertekun Di dalam Pengharapan,
Kita
mungkin telah melakukan apa yang benar hari – hari ini, dan janganlah berputus
asa! Ketekunan kita akan membawa kita kepada janji-janjiNya.
Baca
: Yakobus 5:11 bandingkan Roma 5:5
"Sesungguhnya
kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah
mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya
disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas
kasihan."
Ketekunan
di dalam pengharapan berarti bahwa kita berfokus dan percaya dengan apa yang
TUHAN katakan tentang keadaan / situasi kita.
3. Berbuah di dalam Ketekunan
Setiap
tempaan dan pembentukan terhadap besi akan meningkatkan nilai jualnya. Lebih
banyak di tempa, di pukul, di bakar, maka nilainya makin tinggi.
Demikian
juga kita, makin banyak pembentukan, tempaan dan ujian, maka karakter yang ada
dalam diri kita semakin terbentuk. Kita tidak perlu menjalani hidup ini dengan
tergesa-gesa, nikmatilah proses-Nya dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh
buah yang matang.
Yakobus 1:2 – 3
Saudara-saudaraku,
anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai
pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan
ketekunan.
Selama
apa yang kita kerjakan adalah sesuatu yang Allah ingin kita kerjakan, dan kita
mengijinkan-NYA terlibat didalamnya, maka kita akan mencapai lebih dari yang
kita harapkan.
1
Korintus 2:9, Tetapi seperti ada tertulis:
"Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh
telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang
disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."
Implikasi
:
Jika
kekhawatiran mengenai kurangnya kemampuan didalam ketekunan, membuat kita
membatasi apa yang akan kita kerjakan, maka sebetulnya kita telah membatasi apa
yang mungkin kita capai!!
Matius
6:27, "Siapakah di antara kamu yang
karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?"
Lukas
18:27, Kata Yesus: "Apa yang tidak
mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah."
Melayani
Tuhan bukan hanya berarti menyisihkan sebagian waktu yang dikhususkan untuk
Tuhan, tetapi, seperti yang pernah diajarkan rasul Paulus, mempersembahkan
seluruh tubuh atau hidup kita (Roma 12:1). Ketekunan kita sangat diperlukan di
dalam mewujudkan semua hal tadi kehidupan kita sebagai pelayan-pelayan-Nya.
Jadi ... Apa yang kita capai tergantung dari apa yang kita percayai.
[1]Keras Hati, tidak
lekas putus asa; tidak akan berhenti bekerja sebelum yang dicita-citakan
tercapai
[3] Integritas, mutu, sifat, atau keadaan yang
menunjukkan kesatuan yg utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yg
memancarkan kewibawaan; kejujuran;