Minggu, 05 April 2015

Bahasa Yang Tepat

Amsal 25:11
“Perkataan yang tepat waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak.”
Pendahuluan :
Selalu mengatakan hal yang benar pada saat yang tepat adalah sesuatu yang sulit. Tetapi ini tentu sangatlah bermanfaat. Kita tidak selalu memiliki bahasa yang tepat, dan tidak selalu membagi setiap bahasa kita dengan tepat. (Yakobus 3:1-12)
Alkitab mengatakan kepada kita bahwa  berbicara pada saat yang tepat adalah sesuatu yang sangat berharga.  “Perkataan yang diucapkan tepat waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak” (Amsal 25:11).
Hal ini menunjukkan bahwa TUHAN ingin mengajarkan kepada kita bagaimana seharusnya kita berbicara. Dan berbicara pada saat yang tepat adalah suatu hal yang sangat berharga dan baik di mata TUHAN. Bahkan, suatu hal yang lebih sulit lagi dilakukan  adalah tetap berdiam pada saat kita dipancing untuk berbicara.
Sangat sukar bagi kita untuk tetap diam ketika kita dipersalahkan atau menghadapi suatu keadaan yang menurut pandangan kita adalah sesuatu yang bukan menjadi tanggung jawab kita. Kita sering tergoda untuk mengatakan sesuatu dengan berulang-ulang sebagai pembelaan kita, karena kita merasa bisa dibenarkan lewat perkataan-perkataan yang membela diri itu.
Dalam pertentangan yang panas atau perselisihan yang penuh emosi, bahasa kita dapat mengatakan hal yang salah dan buruk hingga pada akhirnya kita menyesalinya kemudian. Dan yang menjadi sangat sulit bagi kita untuk menempatkan alat yang menjadi penyaring pada bibir kita, ketika kita hendak berbicara. Karena jauh lebih mudah untuk langsung mengatakan hal-hal yang lebih dahulu datang ke pikiran kita daripada terlebih dahulu mempertimbangkannya masak-masak.
Marilah kita selalu menjaga setiap bahasa perkataan kita, supaya setiap perkataan kita dapat menjadi berkat bagi orang-orang lain di sekitar kita.
Melalui perkataanku Apakah aku sudah ’dewasa’ ?

Ada pepatah dari salah satu suku di negara kita, "Aji ning diri ana ing lati" artinya: kepribadian atau kedewasaan seseorang bisa dilihat dari 'lidahnya' atau perkataannya.
Tuhan mempunyai kerinduan bahwa setiap umat-Nya agar tidak hanya menjadi bayi rohani namun supaya dapat bertumbuh sampai menuju kedewasaan . Dan salah satu tanda bahwa seseorang bertumbuh menjadi dewasa yaitu mempunyai kemampuan untuk mengatur perkataannya. Memang hal ini tidak mudah karena lidah walaupun sangat kecil namun sulit ditaklukkan. Namun demikian Tuhan mempunyai harapan kalau kita bertumbuh maka kita akan mampu menguasai perkataan kita.
Ciri orang dewasa dalam perkataan :
1. Berbicara Dalam Waktu Yang Tepat,
Kalau kita adalah orang yang sudah dewasa dalam perkataan maka kita akan tahu kapan waktunya untuk berbicara tentunya dalam waktu yang tepat. Amsal 25:11. Mengatakan Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak. Sehingga, orang yang mengucapkan perkataan yang tepat itu diibaratkan seperti apel emas di pinggan perak dalam arti sangat luar biasa. Seringkali perkataan yang kita ucapkan itu ditafsirkan salah, karena sebenarnya hanya waktunya yang tidak tepat. Sehingga dengan demikian hasilnya akan buruk. Misalnya seorang istri yang berbicara pada suami dalam waktu yang tidak tepat sehingga akan tidak maksimal. Sebab itu setiap kita harus dapat menahan emosi sehingga hasilnya akan tepat dan menghasilkan sesuatu yang maksimal.
2. Berbicara Dengan Isi Yang Bermanfaat (Yesaya 50:4)
Kalau kita sungguh dewasa maka dalam setiap perkataan yang keluar itu akan dapat membawa keuntungan serta manfaat bagi orang lain. Ketika kita mendengar firman maka disana telinga kita akan terlatih. Selain itu kita harus memperhatikan perkataan kita sehingga mereka yang mengalami masalah akan dikuatkan oleh perkataan kita.
3. Berbicara Dengan Cara Yang Tepat,
Seringkali orang tidak dapat menerima perkataan kita karena cara kita berbicara kurang sopan dan tidak berkenan. Amsal 15:1 mengatakan bahwa . Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah. Yang dimaksud kata-kata yang lemah lebut adalah cara bagaimana kita berbicara dan menjawab orang lain. Karena itu orang yang dewasa perkataannya tidak hanya isinya yang bermanfaat tetapi cara bicaranya lemah lembut dan baik.
4. Berbicara dengan tepat dan dapat dipercaya Yakobus 5:12
Disana dikatakan bahwa jika kita berbicara harus mengatakan ya jika ya dan mengatakan tidak jika tidak supaya kita jangan kena hukuman, selain itu kita tidak boleh bersumpah. Lalu mengapa orang sampai bersumpah? karena perkataannya tidak dapat dipercaya sehingga ia meyakinkan lawan bicaranya dengan sumpah. Karena itu perkataan kita harus dapat dipegang dan dipercaya oleh orang lain
Ketika kita dapat melakukan ke 4 (empat) hal diatas maka dampak yang kita alami adalah:
  • Kita akan memiliki hubungan yang baik dan menguntungkan, Amsal 22:11 dikatakan bahwa orang yang mencintai kesucian hati dan yang manis bicaranya menjadi sahabat Raja . Menurut survey kesuksesan dalam hidup ini 70 % ditentukan oleh hubungan. Sehingga dalam hal apapun kita harus dapat membangun hubungan yang baik sehingga mengubah dan menguntungkan kita.
  • Memiliki integritas (Yakobus 5:12), Karena perkataan kita baik dan benar, maka kita akan membangun image yang benar. Dimana apa yang kita katakan itu benar dan sesuai, termasuk saat kita berdagang biarlah kita juga selalu memiliki integritas
  • Merubah keadaan yang buruk menjadi baik. Di dalam setiap perkataan yang diucapkan ada kuasanya. Amsal 12:25 mengatakan bahwa kekuatiran dalam hati membungkukkan orang tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia Maksudnya orang yang perkataannya baik walaupun kondisinya kurang baik maka perkataannya mempunyai kuasa untuk merubah keadaannya.
Manusia diciptakan Tuhan serupa dan segambar dengan Allah dan salah satunya adalah dalam perkataan. Allah mempunyai perkataan yang berkuasa untuk mencipta. Allah menciptakan langit bumi dan segala isinya hanya dengan berfirman. Sekalipun tidak sedahsyat dengan Allah namun tetap ada kuasa dalam perkataan.
Kesaksian :
Ada seorang hamba Tuhan yang saat bertemu dengan saya selalu mengucapkan perkataan negatif sampai akhirnya keadaannya seperti yang ia katakan. Karena itu jangan pernah mengutuki keadaan kita, ucapkan perkataan iman, ucapkan selalu firman Tuhan. Maka keadaan buruk akan menjadi baik. Imanuel ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.